Sabtu, 11 Juli 2009

Macan Tutul Gunung Karang

Macan Tutul Gunung Karang

Headlines | Fri, Jun 19, 2009 at 09:28 | Pandeglang, matanews.com

Sebuah organisasi bernama Animal Sanctuary and Trust Indonesia (ASTI) mengembalikan seekor macan tutul (Panthera pardus) ke habitatnya di hutan Gunung Karang, Kabupaten Pandeglang, Banten. “Macan tutul yang dinamai “Aceng” dilepas setelah sembuh selama 11 bulan dirawat di Pusat Transit Satwa Gadog (PTSG), Megamendung, Bogor,” kata Zulfi dokter hewan dari ASTI, Jumat.

Zulfi mengatakan, satwa langka yang dilindungi itu 11 bulan lalu ditemukan terjerat jebakan babi hutan yang dipasang pemburu di Gunung Karang, Pandeglang. Kondisi Aceng cukup parah pada bagian perut sehingga Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat I bekerja sama dengan Animal Sanctuary Trust Indonesia (ASTI)” melarikannya “ke Bogor untuk dirawat di Pusat Transit Satwa Gadog (PTSG).

Sebelumnya, diperkirakan Aceng tidak bisa disembuhkan karena lukanya cukup parah, namun secara alami binatang liar punya mekanisme pemulihan secara cepat dari luka-lukanya. Cairan ludah kucing juga merupakan obat luka yang sangat ampuh. Selain itu, juga dibantu dengan sejumlah metode pengobatan lainnya hingga Aceng sembuh.

Meskipun bekas luka jeratan jebakan masih terlihat membekas di perut Aceng, kondisi kesehatannya pulih. Menurut dia, untuk sementara Aceng ditangkar di hutan Gunung Karang, Pandeglang, untuk membiasakan Aceng dengan habitat barunya sebelum benar-benar dilepas.

Kandang untuk Aceng rangkaian jeruji berdimensi 7×3x3 meter kubik. “Kondisi Aceng membutuhkan tiga sampai empat hari bisa dilepas di lokasinya saat terjerat babi hutan itu,” katanya.

Kemungkinan pelepasan Aceng pun akan disaksikan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Taruna Karang, Polisi Hutan Departemen Kehutanan, Perum Perhutani, dan International Animal Rescue (IAR).

Sementara itu, sejumlah warga Desa Saninten, Kecamatan Kaduhejo, mengaku sangat gembira dengan kondisi kesehatan Aceng pulih sehingga akan dilepas kembali di habitatnya di hutan Gunung Karang dengan ketinggian 1.090 meter di atas permukaan laut. “Saya merasa bersyukur kondisi Aceng pulih lagi, setelah menjalani perawatan di PTSG Megamendung, Bogor,” kata Sodikin (45) warga Desa Saninten, Kecamatan Kaduhejo, Pandeglang.(*z/a)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut

Mengenai Saya

terlahir dari pasangan Bapak Wirnata (alm)dengan Ibu Bai Aisyah, Pendidikan D3-Akuntansi. Pandeglang-Banten